SMPIT Luqman Al Hakim Slawi melaksanakan pelatihan guru dengan materi pembelajaran berbasis Active Deep Learner Experience (ADLX) pada Rabu-Kamis, 21-22 Desember. Pelatihan ini diikuti dengan semangat oleh 23 guru dan karyawan. Target pada pelatihan ini adalah peserta bisa merancang desain alur dan menerapkan pembelajaran berbasis ADLX.
Active Deep Learner eXperience (ADLX) merupakan sebuah proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar sebagai seorang pembelajar bagi peserta didik. Kegiatan belajar yang dikenalkan oleh Mohamed Bahgat, founder of SeGa Group, dalam bukunya yang berjudul FIRST FRAMEWORK, 5 Domains, 15 Principles. Terdapat dua kunci pada ADLX ini yaitu Active Learner dan Deep Learner yang dikemas dalam sebuah proses pembelajaran. Bahwa belajar adalah pengalaman yang bersifat menyeluruh, setiap interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran akan memberi pengalaman belajar (learner experience) bagi peserta didik. Semakin banyak interaksi yang terbangun dalam proses pembelajaran, akan semakin lengkap pula experience yang didapat peserta didik. Hal penting yang harus diingat oleh guru adalah adanya interaksi multi arah dalam pembelajaran, yaitu interaksi peserta didik dengan guru dan interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya. Observasi selama pembelajaran diharapkan mampu memastikan setiap peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil yang optimal. Refleksi dalam pembelajaran juga memegang peran yang tidak kalah penting. Tidak ada proses belajar yang bermakna jika tidak dilakukan upaya untuk mengambil hikmah dari apa yang dipelajari. Pembelajaran harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, lebih kontekstual supaya mampu dipahami dengan baik oleh peserta didik.
Rangkaian pelatihan 2 hari ini dipandu oleh dan Anita Triyastuti, S.Si dan Rizky Nurul Amalia, M.Pd. Pelatihan dilakukan secara offline dan dikemas dengan berbagai ragam aktivitas sehingga mempu membangkitkan semangat peserta.
Target yang ingin dicapai adalah semua peserta dapat menerapkan pembelajaran yang menjadikan peserta didik active, deep, learner, dan mendapatkan experience, disingkat jadi ADLX. Untuk mewujudkan suasana belajar digunakan 4 strategi kunci, yakni individualisasi, interaksi, observasi, dan refleksi yang disingkat jadi Introflex. Dengan pendekatan ini diharapkan mampu mendidik peserta didik dengan cara yang lebih kreatif, menguatkan internalisasi keislaman, dan meningkatkan ketuntasan hasil belajarnya.